Macam-Macam Makna Motif Batik

Macam-Macam Makna Motif Batik : Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. 
Berikut Macam-Macam Makna Motif Batik Antara Lain : 

1. Makna Unsur Warna Wedel (Hitam) Batik Pedalaman 
Batik pedalaman adalah batik yang berkembang di wilayah pedalaman, cenderung jauh dari pesisir pantai dan mendapatkan pengaruh dari kebudayaan keraton dan kerajaan. Dalam motif klasik batik tulis pasti tidak meninggalkan warna hitam sebagai salah satu warna yang dominan untuk pewarnaan batik. Warna hitam menambah pola pada batik menjadi lebih gelap dan tidak mencolok. Sehingga apabila dipakai akan memunculkan aura yang tenang dan sejuk. Warna biru atau wedel diidentikkan juga sebagai warna hitam yang melambangkan watak angkara murka, serakah, ingin menguasai segalanya (nafsu lauwamah).

Akan tetapi apabila dapat dikendalikan (diracut), maka warna hitam ini akan melambangkan sifat keabadian, kematangan, dan mumpuni (sanggup dan mampu melakukan segala hal). Tanah mempunyai warna dasar hitam dan tempatnya di bawah menjadi tempat para kawula dan orang-orang biasa sebagai perlambang hidup dan kehidupan yang menggambarkan keadaan di bumi, juga melambangkan arah mata angin utara, di mana hari berakhir dalam kegelapan yang mendalam dan sunyi. Unsur warna hitam juga melambangkan akhir dari kehidupan manusia yang kembali ke alam baka menghadap Tuhan sang pencipta

2. Makna Unsur Kosmologi Batik Klasik Semen Rama
Batik klasik dalam konsep kosmologi budaya Jawa kuno. Sebagai salah satu ragam hias budaya Indonesia, Batik Klasik Semen Rama adalah salah satu yang memiliki filosofi tersendiri dalam kehidupan manusia Jawa. Seperti juga budaya wayang kulit yang juga memiliki berbagai falsafah kehidupan umat manusia. Guna memahami sebuah hasil budaya termasuk kesenian, maka dipandang perlu untuk mengenal dan memahami berbagai aspek yang melatarbelakangi kemunculan dan berkembangnya keberadaan sebuah hasil budaya tersebut.


Demikian pula jika kita ingin memahami tentang seluk-beluk seni batik pedalaman, sudah barang tentu kita perlu memahami pandangan maupun konsepsi dasar budaya masyarakat Jawa pedalaman itu sendiri sebagai penyokongnya. Pandangan masyarakat Jawa mengenai kosmologi, menjelaskan hubungan di antara mikro-makro-metakosmos yang didasari oleh pemikiran budaya mistis Indonesia pada umumnya. Makrokosmos mendudukkan diri manusia sebagai bagian dari alam semesta.

3. Makna Unsur Meru Dalam Motif Batik
Dalam sebuah motif batik, kita sering melihat motif-motif yang mungkin bagi kita hanya sebuah hiasan semata. Namun ternyata faktanya bukan begitu. Dalam sebuah unsur motif batik terutama klasik memiliki filosofi yang lebih dalam dari yang kita lihat. Prajnaparamita Indonesian Batik akan lebih jauh mencoba Explore Batik Tulis Indonesia dan segala rahasia di dalamnya. Salah satu unsur yang sering kita temukan dalam motif batik klasik adalah Meru. Meru menurut kamus bahasa Indonesia yaitu berarti meru/me·ru/ /méru/ n


1 gunung dalam mitologi Hindu tempat persemayaman para dewa dan makhluk kedewaan, serta menjadi pusat jagat raya
2 ragam hias berbentuk segitiga sebagai lambang persemayaman dewa
3 bangunan yang terdapat di kuil, merupakan tempat persembahan, terdiri atas 3—11 atap atau tingkat (di Bali)
4 Bl atap bangunan pura yang bersusun dan semakin ke atas semakin kecil

Meru melambangkan unsur yang berhubungan dengan bumi atau daratan (tanah), sebagai salah satu dari empat unsur hidup (bumi, api, air, dan angin). Meru menggambarkan proses hidup tumbuh di atas tanah. Proses ini yang disebut dengan semi, dan hal-hal yang menggambarkan semi disebut semèn. Meru merupakan penggambaran gunung yang berkedudukan sebagai sebuah tempat yang penting dalam mitologi Hindu sebagai simbol kekuatan.

Terimakasih Semoga Bermanfaat Guyss..

No comments:

Post a Comment

Instagram